Galeri Kajian Islam

Dosa Yang Terus Mengalir Sampai Mati Kita sering mendengar istilah sedekah jariyah. Itulah sedekah yang pahalanya akan terus mengalir, meskipun kita telah meninggal dunia. Kita akan tetap terus mendapatkan kucuran pahala, selama harta yang kita sedekahkan masih dimanfaatkan oleh kaum muslimin untuk melakukan ketaatan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ Apabila manusia meninggal, amalnya akan terputus, kecuali 3 hal: ‘Sedekah Jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya.’  (HR. Nasa’i 3651, Turmudzi 1376). Sebagai orang beriman, yang sadar akan pentingnya bekal amal di hari kiamat, tentu kita sangat berharap bisa mendapatkan amal semacam ini. Di saat kita sudah pensiun beramal, namun Allah tetap memberikan kucuran pahala karena amal kita di masa silam. Dosa

Tak mungkin kita bisa memiliki selera yang sama dengan orang lain. Orang lain pun nggak mungkin punya selera yang sama juga dengan kita. Setiap orang bebas menentukan seleranya masing-masing. Tapi yang sering kejadian adalah karena perbedaan selera, seseorang jadi merendahkan orang lain. Karena memiliki persepsi dan pemahaman yang berbeda dengan orang lain, seenaknya saja kita menghakimi orang lain. Atau karena ada orang lain yang merasa seleranya lebih baik, mudah sekali baginya menjatuhkan harga diri kita. Sudut Pandang Setiap Orang Bisa Beda Satu Sama Lain Cara setiap orang berpikir pasti berbeda satu sama lain. Kita tak bisa menyeragamkan apa yang kita pikirkan dengan yang dipikirkan orang lain. Begitu juga soal selera. Masing-masing orang punya seleranya sendiri. Karena keinginan dan kebutuhan tiap orang juga tak sama. Jadi pada dasarnya memang kita tak tak bisa menghakimi orang lain hanya karena berbeda. Hanya karena Berbeda, Kita Tak Bisa Memandang Rendah Orang Lain

Quotes : "Saling Memaafkan Adalah Bentuk Kesadaran Setiap Manusia Bahwa Permusuhan Dan Saling Abaikan Tidak Melahirkan Kedamaian, Maka Maaf Memaafkanlah ! - Aby Abdul Hady" شرح قامع الطغيان : ٢٦-٢٧ واعلم —  أن هجر المسلم المسلم أكثر من ثلاثة أيام مهما غضب عليه حرام ان واجهه ولم يكلمه حتی بالسلام الا لعذر شرعی ككون المهجور نحو فاسق أو مبتدع فلا يحرم وان كان هجره لا يفيده ترك الفسق نعم لو علم أن هجره يحمله علی زيادة الفسق امتنع أما لو لم يواجهه فلا حرمة وان مكث سنين كما قاله المدابغی قال النبی ﷺ لا يحل لمسلم أن يهجر أخاه فوق ثلاثة أيام فمن هجره فوق ثلاث فمات دخل النار (Syarh Qami'u ath-Thughyan : 26-27) KETAHUILAH ! Sesungguhnya seorang Muslim mengabaikan seorang Muslim lainnya selama lebih dari tiga hari manakala ia sedang marah padanya, maka dilarang (diharamkan) — kalaulah ia berhadapan dengan dia dan bahkan tidak berbicara dengannya dengan damai, kecuali karena alasan yang sah secara syar'i seperti diabaikannya karena kefasikannya, atau karena ia adalah