PENTINGNYA MENANAMKAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI
قال النبي ﷺ مانحل والد ولده أفضل من أدب حسن . رواه الترمذی والحاكم عن عمرو ابن سعيد بن العاص — أی ما أعطاه عطية أفضل من تأديبه بنحو توبيخ وتهديد وضرب علی فعل الحسن وتجنب القبيح فان
حسن الأدب يرفع العبد المملوك الی رتبة الملوك
Nabi ﷺ berkata, "Tiada lagi pemberian terbaik dari orang tua terhadap putra-putrinya selain daripada memberi pendidikan kedisiplinan". (HR. at-Tirmidzi dan al-Hakim dari Amru ibn Sa`id ibn al-Aas)
PENJELASAN : Tiada lagi pemberian hadiah yang lebih baik daripada mendisiplinkannya dengan menegur, mengancam, dan memukul agar senantiasa berperilaku baik dan menghindari berperilaku tak baik. Sedangkan, "Sopan santun dapat meningkatkan derajat seorang budak yang dimiliki ke pangkat raja".
Dalam hadits lain di jelaskan juga tentang bagaimana cara yang baik sebagai orang tua menerapkan perilaku kesantunan terhadap anak-anaknya. Hal ini seperti yang perenah terjadi pada diri Hasan dan Husein dikala masih kanak-kanak. Lihatlah bagaimana cara ayahanda mereka mendidik kedua putranya,
وعن أبي ذر رضي الله عنه قال كنت جالسا عند النبي ﷺ واذا بالحسن والحسين رضی الله عنهما ركبا علی كتف جدهما رسول الله ﷺ وهو يحدثنا فلما فرغ من حديثه قال لهما انزلا يا أولادی
Hadits bersumber dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Aku sedang duduk bersama Nabi ﷺ . Dan ketika itu, Hasan dan Husein radhiyallahu 'anhuma berkuda di bahu kakek mereka : Rasulullah ﷺ , sedang beliau sedang berbicara dengan kami. Ketika beliau memungkas pembicaraannya, beliaupun menyuruh mereka turun dari bahunya. "Turunlah anak-anakku !".
فأقبل علی كرم الله وجهه فلما رأياه خافاه ونزلا عن ظهر جدهما فقال لهما النبی ﷺ مابالكم قالا خفنا من أبينا فأقبل علی رضی الله عنه عليهما وضربهما وقال الأدب خير لكما فقال النبی ﷺ يا علی لاتنهر الحسن والحسين فانها ريحاتــای وراحة قلبي وسريرة كبدي فقال علی كرم الله وجهه سمعا وطاعة
Kemudian Ali radhiyallahu 'anhu menghadap kepada mereka. Dan ketika mereka melihatnya, mereka ketakutan padanya dan bergegas turun dari punggung kakek mereka, lalu Nabi ﷺ berkata kepada mereka "Ada apa denganmu?” mereka berkata: “Kami takut pada ayah kami". Kemudian Ali menghampiri mereka berdua dan segera memukulnya. Dan Ali berkata, " Kesopanan itu yang baik buat kalian berdua!". Nabipun berkata, " Duhai Ali, jangan kau tegur Al-Hasan dan Al-Husein,
merekalah pelipurku...merekalah buah hatiku...merekalah penyejuk jiwaku...”.
Maka Ali pun menimpalinya, "Baiklah Ya Rasul, kami mendengar dan mentaati".
فنزل جبريل وقال يامحمد الحق يقول اترك عليا يؤدبهما أشبعوا أولادكم وأحسنوا أسماءهم وطيبوا أبدانهم ترزقوا شفاعتهم فلما سمع بذلك النبی ﷺ قال يا معشر المسلمين من رزقه الله تعالی بولد فعليه بتأديبه وتعليمه فان من علم ولده وأدبه رزقه الله شفاعته ومن ترك ولده جاهلا كان كل ذنب عمله عليه
كذا فی رياض الصالحين
تنقيح القول الحثيث ، ص ؛ ٥٠ / ٥١
Kemudian Jibril turun dan berkata, "Ya Muhammad, ucapan yang hak engkau membiarkan Ali untuk mengajarkan tatakrama kepada anak-anaknya. (Karenanya), puaskanlah anak-anak kalian dan baguskan nama-nama mereka dan wangikanlah badan-badan mereka, kelak kalian dapatkan syafa'at mereka.
Seteleah Nabi ﷺ mendengar apa yang Jibril katakan, beliau menyerukan sebuah himbauan pada segenap kaum muslim,
"Yaa Ma'syarol Muslimiina : Wahai segenap kaum muslim, barang siapa yang dikaruniai Alloh Ta'la dengan anak keturunan, maka mestilah baginya untuk menanamkan kedisiplinan pada anak-anaknya juga mengajarinya. Sesungguhnya barangsiapa yang mengajarkan pengetahuan juga menanamkan kedisiplinan terhadap anak-anaknya, niscaya Alloh Ta'ala memberikan syafa'atnya. Sedangkan barangsiapa yang membiarkan anak-anaknya dalam keadaan bodoh, niscaya segala perbuatan dosa yang mereka lakukan berlaku jua untuk orang tuanya.(Demikian seperti yang dikutip dari kitab Riyadhu ash-Sholihin),
(Tanqihul Qaol al-Hatsits, hlm. : 50/51)
Wallahu al-Muaffiq
Komentar