Menyorot Sebuah Peristiwa Dibalik Lensa Kacamata Agama

Dibalik hebohnya Corona Virus menjemput nyawa manusia, ternyata ada hal luar biasa setelahnya. Tanpa kita sadari bahwa Corona Virus itu ternyata mampu membuat bumi merefresh diri. 

Selama Corona Virus (Covid 19) merajalela di seantero dunia, maka panas bumi yang diakibatkan oleh mesin-mesin industri dan produksi yang beroperasi di daratan China, Eropa, Amerika, Australia, berhenti total. Sehingga apa yang disebutkan sebagai pemanasan global, jauh sekali berkurang.

Kemarin ada artikel yang memberikan penjelasan, bahwa lapisan ozone kembali menebal dan pulih dengan sendirinya dan es di kutub kembali terbentuk. 




SUNGGUH LUAR BIASA !!!

Allah sungguh luar biasa. 
Begitu cintanya Allah pada hambaNya, sampai harus pakai cara seperti ini, untuk memperbaiki kondisi bumi yang sudah miris rusak akibat pemanasan global bumi. Dibalik wabah "Corona Virus" ternyata ada hikmahnya. Tuhan itu sungguh baik, dia menegur kita hanya pakai Corona Virus saja, lalu ciptaanNya memperbaiki diri sendiri. Penemuan para ilmuwan ini, menegaskan kepada kita, bahwa Alloh Subhanahu wa Ta'ala punya cara.

Hari ini, komandan tentara paling kuat di dunia, Menteri Pertahanan AS,
dipenjara di rumah atas perintah ALLAH.

Hari ini, semua hotel Las Vegas, klub kasino terbesar di dunia, ditutup dibawah perintah ALLAH.

Hari ini, jalanan dan bar pelacuran di Amsterdam, yang pendapatannya melebihi $ 10 miliar per tahun, ditutup dibawah perintah ALLAH.

Hari ini, semua negara di dunia menutup klub nudist, gay, klub malam, bar dan banyak restoran ditutup atas perintah ALLAH.

Hari ini, jumlah pesawat terbanyak dalam sejarah di grounded atas perintah ALLAH.

Hari ini, Trump mengumumkan bahwa suku bunga akan dikurangi menjadi nol. Penghapusan riba apa pun sesuai dengan perintah ALLAH.

Hari ini, Putin berdiskusi dengan Bashar, menghentikan perang di Suriah atas perintah ALLAH.
 
Hari ini, kepala intelijen Mesir dan kepala staf di karantina setelah kematian tiga pemimpin besar atas ketentuan ALLAH.

Hari ini, seluruh dunia memakai niqab/cadar karena takut akan virus yang tidak terlihat dengan mata telanjang, atas anjuran ALLAH.

Hari ini, bursa saham hilang, dalam dua minggu, 16 triliun dolar.


Mana mereka yang mengira mereka mampu dan  kesombongan Ateis yang menyangkal keberadaan Allah?!

Di mana kegelapan, penjahat dan orang-orang munafik?!  Suara mereka redup.

Siapakah raja hari ini ? Allah Yang Maha Esa, Sang Khaaliq, Allah Al-Maalik. ALLAH raja diatas segala raja.

(Suara Timline Facebook)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يُعَذِّبُ الْعَامَّةَ بِعَمَلِ الْخَاصَّةِ حَتَّى يَرَوْا الْمُنْكَرَ بَيْنَ ظَهْرَانيْهِمْ وَهُمْ قَادِرُونَ عَلَى أَنْ يُنْكِرُوهُ فَلاَ يُنْكِرُوهُ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَذَّبَ الله الْخَاصَّةَ وَالْعَامَّة

Sesungguhnya Allah tidak mengazab manusia secara umum karena perbuatan khusus (yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang) hingga mereka melihat kemungkaran di tengah-tengah mereka, mereka mampu mengingkarinya, namun mereka tidak mengingkarinya. Jika itu yang mereka lakukan, Allah mengazab yang umum maupun yang khusus. (HR Ahmad).

Nabi saw. menjelaskan, maraknya zina dan riba sebagai penyebab kehancuran sebuah masyarakat. Rasulullah saw. bersabda:

إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ الله‏ِ

Apabila zina dan riba telah tampak di suatu kampung, sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah bagi mereka. (HR ath-Thabarani dan al-Hakim).



Membiarkan merajalelanya kemunkaran akan mengakibatkan kerusakan. Kerusakan, atau azab yang terjadi akibat perbuatan maksiat atau munkar itu tidak hanya menimpa pelakunya, namun juga orang lain yang tidak terlibat langsung. Realitas ini digambarkan Rasulullah saw. dengan sabdanya:

مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُوْدِ اللهِ وَالْوَاقِع فِيْهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوْا عَلَى سَفِيْنَةِ فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلَاهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا فَكَانَ الَّذِيْنَ فِيْ أَسْفَلهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقهُمْ فَقَالُوْا لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا ِفي نَصِيْبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقنَا فَإِنْ يَتْرُكُوْهُمْ وَمَا أَرَادُوْا هَلَكُوْا جَمِيْعًا وَإِنْ أَخَذُوْا عَلَى أَيِدِيْهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيْعاً


Perumpamaan orang-orang yang menegakkan hukum-hukum Allah dan orang-orang yang melanggarnya bagaikan suatu kaum yang berbagi-bagi tempat di sebuah kapal, sebagian dari mereka ada yang mendapatkan bagian atas kapal, dan sebagian lainnya mendapatkan bagian bawahnya. Orang-orang yang berada di bagian bawah kapal, jika hendak mengambil air, melewati orang-orang yang berada di atas mereka. Mereka berkata, “Seandainya kita melubangi bagian kita dari kapal ini, niscaya kita tidak akan mengganggu orang-orang yang berada di atas kita.” Apabila mereka semua membiarkan orang-orang tersebut melaksanakan keinginannya, niscaya mereka semua akan binasa; jika mereka mencegah orang-orang tersebut, niscaya mereka selamat dan menyelamatkan semuanya. (HR al-Bukhari).

Wallahu al-Musta'anu

Komentar

POPULAR POST

33 KATA MUTIARA TERBAIK UNTUK MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN DAN 'IDUL FITRI 1441 H / 2020 M

SEDIKIT WAKTU BERPIJAK DI DUNIA FANA

Hukum Membaca Al-Qur'an, Sholawat, Do'a Disaat Haidh Dan Junub

PENTINGNYA MENANAMKAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI

Ungkapan Nasihat Berharga Untuk Putra - Putri Tersayang

Belajarlah dari Kehidupan, Bergurulah pada Pengalaman

Sepucuk Surat Dari Istri Untuk Para Suami

Dosa Yang Terus Mengalir Sampai Mati

WASALLAM atau WASALLIM