Awam Dalam Berniat Puasa Ramadhan


SOAL :

Bagaimana solusinya jika seseorang telah lama berpuasa, namun ia berpuasa niatnya tidak dengan hati, akan tetapi dengan lisannya. Dan sekarang baru ia tau, bahwa gak boleh niat dengan lisan, karena itu lafazh bukan niat.

Pas ada yg ngajarin, disuruh lah niat dengan hati. Laa pas mau d praktikkan niat dengan hati, ternyata seseorang ini berkata "saya tidak mampu niat dengan hati, kecuali dengan lafazh"

Kira2 gimana ni dgn puasa seseorang tersebut..?

Mohon pncerahannya. 
Jazakumullah khair

JAWAB :

Imam Nawawi rahimahullahu dalam Kitabnya ar-Raudhoh mengatakan : Jika seseorang berniat puasa, dan ia  melafalkan lafazhnya hanya dilisannya, artinya tidak disertai dengan niat dalam hati pada apa yang ia ucapkan dari lafazh niat puasa tersebut, maka hal tersebut tidak cukup, sebab kefardhuan niat itu dalam hati sedangkan mengucapkan niat adalah sunnat agar dapat membantu apa yang dilisankan pada hati. (Lihat — Hasyiat al-Bajuri 'ala Ibn Qasim al-Guzy, Jilid :01, Halaman : 288. Kitab percetakan : Dar Ihya' al-Kutub al-'Arabiyyah, Surabaya).
  
Menurut Imam Nawawi rahimahullahu, kalaulah sesorang melakukan sahur untuk berpuasa, atau ia minum agar dapat terhindar dari rasa haus disiang hari, atau ia mencegah melakukan makan minum, dan atau ia mencegah dari melakukan hubungan intim karena takut terburu terbit fajar, dan ia berfikir besok hari akan berpuasa di bulan Ramadhan — maka hal inipun termasuk niat puasa (sekalipun tidak melafalkan lafazh niat puasa yang sudah kita maklumi). Lihat :

- Hasyiat al-i'anatu at-Tholibin, Jilid : 02, halaman : 221, Kitab percetakan Dar an-Nasyr al-Mishriyyah, Surabaya.

- Hasyiat al-Bajuri 'ala Ibn Qasim al-Guzy, Jilid :01, Halaman : 288 : Kitab percetakan Dar Ihya' al-Kutub al-'Arabiyyah, Surabaya
 
Kesimpulan :

Jika seseorang, hanya melafalkan lafazh niat puasa Ramadhan dalam lisannya tetapi tidak berniat dalam hatinya, yang dilakukan itu karena atas kebodohan ia dalam berniat, akan tetapi ia sempat berfikir di waktu sahur untuk melaksanakan puasa Ramadhan di esok harinya, maka puasanya sah. Jika tidak demikian, puasanya tidak sah.

Wallahu 'alamu bish Showab.



Referensi :

 ولا تكفي النية باللسان دون القلب  ولا يشترط النطق بها قطعا كما قاله في الروضة لكنه يندب ليساعد اللسان القلب — (حاشية الباحوری علی ابن قاسم الغزی الجزء الاول ؛ ص ؛ ٢٨٨ مكتبة دار احياء الكتب العربية)

وعبارة الروض مع شرحه ولو تسحر ليصوم اوشرب لدفع العطش نهارا اوامتنع من الاكل اوالشرب أو الجماع خوف طلوع الفجر فهو نية ان خطر بباله صوم فرض رمضان لتضمن كل منها قصد الصوم اه
— (حاشية اعانة الطالبين الجزء الثاني ؛ ص ؛ ٢٢١
مكتبة دار النشر المصرية سورابايا)


 ولو اكل او شرب خوفا من الجوع اوالعطش نهارا اوامتنع من الا كل اوالشرب اوالجاع خوف طلوع الفجر فان خطر بباله الصوم بالصفات التي يشترط التعرض لها كف ذلك فی النية لتضمنه قصد الصوم وهو حقيقة النية والا فلا وهذا 
التفصيل هو المعتمد

(حاشية الباحوری علی ابن قاسم الغزی الجزء
 الاول ؛ ص ؛ ٢٨٨ مكتبة دار احياء الكتب العربية)

Komentar

POPULAR POST

33 KATA MUTIARA TERBAIK UNTUK MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN DAN 'IDUL FITRI 1441 H / 2020 M

SEDIKIT WAKTU BERPIJAK DI DUNIA FANA

Hukum Membaca Al-Qur'an, Sholawat, Do'a Disaat Haidh Dan Junub

PENTINGNYA MENANAMKAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI

Ungkapan Nasihat Berharga Untuk Putra - Putri Tersayang

Menyorot Sebuah Peristiwa Dibalik Lensa Kacamata Agama

Belajarlah dari Kehidupan, Bergurulah pada Pengalaman

Sepucuk Surat Dari Istri Untuk Para Suami

Dosa Yang Terus Mengalir Sampai Mati

WASALLAM atau WASALLIM